Mediaistana.com//
SURABAYA, 29 Juni 2025 — Rencana penutupan total Jalur Gumitir selama dua bulan mulai 24 Juli 2025 mendapat penolakan keras dari anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Agung Mulyono. Ia menilai kebijakan ini terlalu tergesa dan mengabaikan dampak ekonomi serta sosial masyarakat di wilayah Banyuwangi dan Jember.
“Penutupan total bukan langkah bijak. Pemerintah seharusnya duduk bersama DPRD, dinas teknis, serta melibatkan pakar untuk meninjau ulang dampaknya,” ujar Agung, politisi Partai Demokrat.
Penutupan Jalur Gumitir rencananya dilakukan untuk pengerjaan proyek penguatan lereng dan perbaikan struktur jalan di titik rawan longsor. Namun menurut Agung mulyono, rencana tersebut dapat memutus akses vital masyarakat dan mengganggu arus logistik, pariwisata, serta aktivitas ekonomi lokal, apalagi mendekati momentum Natal dan Tahun Baru.
Solusi Alternatif yang Diusulkan:
Sistem buka-tutup terbatas untuk kendaraan darurat dan logistik.
Perbaikan jalur alternatif dan pelebaran titik sempit.
Penyediaan transportasi shuttle untuk penumpang hukum.
Kompensasi bagi pelaku ekonomi ter dampak.
Koordinasi lintas sektor: BBPJN, Pemprov, Pemkab, TNI/Polri, tokoh Masyarakat.
Agung mulyono juga menyarankan agar proyek ini meniru pola perbaikan jalan di Cangar–Mojokerto yang tetap mempertahankan akses terbatas meskipun proyek berlangsung.
“Jangan sampai rakyat dikorbankan atas nama perbaikan infrastruktur. Keselamatan penting, tapi konektivitas dan ekonomi masyarakat juga harus dijaga,” tambahnya.
beliau mendesak agar pemerintah mengevaluasi ulang keputusan ini secara komprehensif sebelum diberlakukan, dan membuka ruang dialog bersama stakeholder terkait.